SOLIDARITAS PEDULI PAPUA BERSAMA FRI GELAR AKSI UNTUK MENDESAK PEMERINTA INDONESIA.
![]() |
Usai korlap merkior pigome, saat menjelaskan tiga faktor persoalan di papua. Dok foto, M. Douw |
Manado. Media Okomo Magaa Com----- Ratusan Mahasiswa/I Asal Papua yang telah bergabun dalam, Solidaritas Peduli Papua bersama dengan kawan-kawan (FRI) Frond Rakyat Indonesia for west papua telah turun aksih di depan patung Bolevar di Manado sulawesi utara (sulut), pada 08/07/2018
Mereka berorasi secara pergantian, dalam orasi tersebut, mereka mendesak kepada kepala Negara presiden Yokowi, bahwa PT Priport di Papua segera ditutup dan Dana Otonomi Khusus (Otsus) segera dikembalikan ke pusat dan Pelangaran HAM di papua Stop, dalam orsih tersebut, mereka menuntut tiga agenda tersebut. Katannya.
Ketua kodinator lapangan (korlap) Merkior Pigome mengatakan, hadirnya PT priport di papua dan Dana Otsus untuk mengancurkan kehidupan Orang Asli Papua (OAP) saat ini mereka hidup di bahwa tekanan dari Negara klonial Indonesia. Jelasnnya.
Dan saat ini, Masyarakat Papua mereka hidup di bahwa tekanan dan penjajahan, melalui intimidasi, dianiaya, pembunuhan, perkosan dll oleh Negara Klonial terhadap Orang Asli papua (OAP). Tuturnya Pigome.
lahirnya PT Friport dan dana Otsus. Tujuan untuk mensejatrakan Pribumi setempat, tidak tetapi hanya kepentingan Kapitalisme Negara NKRI dan Amerika Serikat sedang memperbodohi oleh Orang Papua. Katanya. Jemi, angota frond Rakyat Indonesia for west Papua,
padahal ketika agenda tersebut, telah diatur dari Undang-undang dan sudah dilindungi, tetapi aturan -aturan tersebut, tidak pake di Papua. Ujar jemi.
Penangun jawab lapangan Chiko Waena menilai Pt Friport Adalah Ilegal, karna divestasi 50 % untuk indonesia pun tidak melibatkan orang asli papua (OAP) dan itu hanya kepentingan kapitalis diantara Nkri, Amerika Serikat dan negara lain. Jelasnya Chiko.
Dampak dari Pt Friport banyak orang papua jadi korban dan Pt Priport telah melangar pelangaran HAM yang sekian tahun lama telah terjadi, maka itu, kami mendesak kepada kepala Negara Jokowi bahwa, pelangaran HAM di Papua Harus di Tuntaskan, tuturnya
Kemudian Dana Otsus selama 17 tahun berjalan kami menilai telah Gagal, karena itu sesuatu Gula-gulah palsu yang diberikan dari jakarta kepada orang papua karna tidak pro Rakyat, ujarnnya, Chiko, kepada Media Okomo Magaa Com. Pada Rabu, 08/07/2018, saat orasi di depan patung Bolevar, tadi sian.
Sehinga Tiga Faktor persoalan diatas ini, kami mendesak kepada kepala Negara dalam hal Jokowi selama sisa waktu yang ada ini, Bagimana cara untuk tuntaskan pelangaran HAM yang terjadi dipapua dan segerah tutup Pt Friport kemudian Dana Otsus harus kembalikan ke pusat, itulah harapan kami bangsa rakyat papua, agar kemudian hari, orang papua akan mengelolah alam papua sendiri. Katannya.
Pantauan kepada awak Media Okomo Magaa Com bahwa kegiatan aksi dari awal hinga selesai tidak ada bertentangan, berjalan lancar, aman, tertip dan seluruh mahasiswa yang ikut aksih semua dapat menyampaikan aspirasi secara pergantian tujuannya untuk mendesak kepada pemerintah Indonesia yokowi bahwa segera tutup Pt Priport, otonomi khusus dan pelangaran HAM dipapua stop. Tutupnya.
Pewarta : M.Douw
Editor : Admin.
Post a Comment